Kamis, 09 Desember 2010

WORKSHOP LAGU TENTANG SUNGAI (hari musik balada 27-28 november di sungai cidurian bandung)

by MuktiMukti MimesisSoul on Tuesday, 07 December 2010 at 10:53
Mengembalikan kembali kesadaran peran musisi balada untuk kembali hidup dan mengakar di masyarakat maka seyogianya banyak merespon kerja-kerja pengabdian masyarakat, paling tidak begitu. Sungai Cidurian nampak jelas mengalir melintas kota Bandung yang tak nyaman lagi dengan sampah plastik di aliran sungai tersebut. Hanya dua hari saja kita mengenal cerita sungai cidurian, Itu pun masih terlalu banyak yang kurang rasanya. Sebab, kita hanya mengenal sebagian kecil di kelompok masyarakat yang dengan sadar membangun kawasan bersih mengelola sampah dan upaya masyarakat membersihkan sungai dari sampah peradaban manusia. Paling tidak itu awal dari perkenalan yang sebentar dengan masyarakat, semoga masih terus berlanjut. semoga selalu tetap menjaga sungai dari sampah.

Lima Lagu Tercipta

Egi Fedly/Cai Bajigur Cidurian, mencatat pada syairnya jangan meminum air sungai sebab bukan bajigur dan mengajak membersihkan sungai dalam bahasa sunda. Masyarakat sungai cidurian terkenal dengan minuman bajigur dan kenapa memakai bahasa sunda syairnya? Egi bilang, kan ada kelompok calung dan reog ibu biar lagu itu dipakai buat latihan mereka. Dan tentu saja biar masyarakat musiknya dapat membuat lagu tentang sungai juga.

Caina siga bajigur
Caina siga bajigur
Bajigur, tapi omat ulah diinum
Da eta mah cai Cidurian, anu anyar kahujanan
Da eta mah cai Cidurian, anu anyar kahujanan

Hayu urang bersihan Cidurian
Ngarah caina herang, teu siga bajigur

Deugalih/Panchali, dalam lagunya lebih menghidmati air sungai yang menghidupkan bumi, yang menyejukkan dengan tawan dan rindu. Walau terasa ada tautan elaborasi vokal dalam nyanyiannya, namun itu sebagai kesalahan edit, namun tetap saja enak didengar, seperti air yang mengalir membuat rindu.

Panchali, kami dating
Kini sungai sudah berpelangi
Panchali, jangan menangis
Padi laksmi direstui

Reff:
Tanah hijau yang sejuk, dan rindumu
Tanah hijau yang sejuk, dan tawamu
Kau hidupkan aku, bumi
Kau hidupkan hidup

Panchali, damailah tenang
Gangga beri berkah, tiada pamrih
Pachali, kita berjalan
Berkah shiva merestui

Rizal Abdulhadi/Tak Mau Sungainya Kotor, katanya itu lagu layaknya lagu kober yang mengajak masyarakat untuk tetap membersihkan sungai. Lagu yang pasti akan mengingatkan masyarakat pada kesengsaraan banjir. Ajakan untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Siapa yang Mau sungainya kotor?
Tidak, tidak, tidak..
Siapa yang mau sampah berserakan?
Tidak, tidak, tidak..

Reff:
Karna kita tak mau banjir melanda
Rumah, rumah, rumah kita
Karna kita tak mau banjir melanda
Derita dan sengsara

Deni Ing/Sungai, berkawan dengan membersihkan sungai adalah catatan lagu ajakan pada anak-anak muda untuk membuka mata dan hati. Lagu yang digarap sederhana, dan lebih komunikatif sama hal nya dengan lagu Egi Fedly dan Rizal.

Kita sering berkata
Kita punya harapan
Kita sudah membuka mata
Kita akan membuka hai, kawan muda

Banyak kejayaan di desa
Kekuatan anak-anak muda
Kegelisahan hari depan
Akar-akar nusantara

Saya mulai
Kau pun kawan

Kta tumbuhkan akar rumah kita
Menari mengalir bersama bersama   sungai nusantara
Kita berkawan dengan membersihkan
Hingga surya tak lagi mampu tenggelam di nusantara

Mukti-Mukti/Sungai Ciidurian, semoga berkenan bila rasa kangen berbaur di pinggir sungai sambil makan kasreng, minum kopi, nyanyi-nyanyi dan mendengarkan curah hati masyarakat dan pamadegannya membangun padepokan kreativitas masyarakat bantaran sungai.

Sungai yang bernyanyi
Sepanjang waktu
Adalah rindu  yang memeluk rindu
Sungai di hatimu
Membasuh jiwa
Yang tak pernah mati
Sungai di hatimu, sungai dihatiku
Sungai di hatimu

Kemudian kita merekam dan memberikan cda lagu-lagu tentang sungai pada masyarakat dan para tokohnya. Dan lebih cepat bergegas untuk segera pulang, pamit lebih awal agar masih ada polesan rindu diantara sungai yang masih terus mengalir. Telpon kami lebih dulu pak bila terjadi banjir luapan akibat sampah peradaban kota yah yah yah. Pak RT Odang sangat senang dengan lagu Egi, raut wajahnya begitu takjub dengan karya lagu, ini gimana buatnya yah....padahal, buatnya dengan tidur panjang, bangun atau terbangun dan buat lagu dengan penuh tekanan batin (kata ganjar noor)

Sepertinya, workshop ini tidak berhenti sampai disini. Ada yang mengusulkan membuat moonriver sundel bolong/gitar bolong, maksudnya membuat musik malam dengan oncor dan gitar bolong di setiap bulan purnama. dan peri-peri kasreng bertebaran sepanjang bantaran, jin-jin bajigur ngadarepa sisi walungan dan tentu saja pak camat dengan tatapan mata yang tajem. Berbaris pula para pelukis, penyair dan antek-anteknya memancing ikan, menasbih sunyi. (bersambung belum beres)
awan cukang kawung
· · Share

    • Galih Nugraha Su Tengkiyu, resep :)
      Tuesday at 01:02 ·

    • Deni Ing terharu..
      Tuesday at 11:10 ·

    • Abah Donny dimana saya bisa mendapatkan kaset dan cd nyah...apakah di toko besi sebalah ada Mang ??!!
      13 hours ago ·

    • Egi Fedly Cai Cidurian.....caina siga Bajigur.....yu urang bersihan....ngarah caina herang.....salut kepada warga Cukang Kawung yang sadar lingkungan.....
      A few seconds ago ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar