Kamis, 23 Juli 2009

Agus Hikmat

Di Kota Bandung Banyak Pemain Banjo....tapi Pemain yang betul betul Intens dan memiliki Totalitas terhadap Music Country itu sendiri tidak banyak......Salah satunya ya Agus Hikmat ini, Sosok Lelaki Pendiam tapi murah senyum, sedikit bicara namun begitu jarinya menari diatas dawai Banjo.......phuuuh 'gila' bener.....(Egi)






Komitmennya terhadap musik country khususnya bluegrass dan ketertarikannya pada instrument banjo, membuat eksistensinya sebagai banjo player diakui komunitasnya. Pria asli Bandung yang dikenal dengan nama Agus Hikmat ini memang dikenal dengan teknik bermain banjonya yang cukup apik. Sosoknya yang low profile membuat beberapa temannya tak segan menjadikan dia sebagai partner sekaligus guru dalam bermusik. Karena pengalamannya, dia juga terlibat memperkuat barisan “penjaga gawang” Bandung Country Stage.



Uncluster: Sejak kapan dan kenapa tertarik memainkan banjo?
Agus: Mulai tau dan kenal banjonya sih dari sejak saya kelas 2 SMP, sekitar tahun 1978, kebetulan kakak saya dulu punya band country. Akhirnya jadi tertarik buat belajar main banjo karena saya ngeliat instrumentnya unik, dan punya ciri khas sendiri, selain itu dari yang saya tau dulu sampai sekarang masih jarang juga orang yang mau menjadi pemain banjo.

Uncluster: Banjo nya sendiri apa memang identik dengan musik country?
Agus:
Untuk jenis country tadisional, khususnya bluegrass, banjo jelas menjadi ciri khas yang identik. Tapi kalau di musik atau irama country yang lain, image banjo cuma sebagi pelengkap saja.

Uncluster: Akang sendiri mempelajari teknik main banjo dari mana?
Agus: Awalnya saya belajar otodidak, selebihnya suka baca dan belajar teorinya dari buku, terus akhinya terinspirasi dan belajar dengan melihat teknik-teknik memainkan banjo yang biasa dibawakan sama pemain-pemain banjo seperti Toni Trisca, Earl Scruggs dan yang lainnya.

Lebih jauh Agus menuturkan kalau teknik bermain banjo itu memang cukup banyak, dan tergantung pada jenis lagunya juga, diantaranya ada teknik standar (dengan cara dipetik), teknik claw hammer dan scruggs. Tapi pada intinya basic polanya sama seperti gitar petikan. Selain itu, banjo juga mempunyai jenis yang berbeda, ada banjo 5 string yang paling umum digunakan, banjo 4 string yang biasa dipakai untuk irama dixie dan banjo gitar yaitu jenis banjo yang dimainkan persis seperti gitar.

Uncluster: Pernah eksplorasi originalitas teknik banjo sendiri nggak?

Agus: Saya sich lebih ke eksplorasi buat punya style bermainnya aja, kalau tekniknya saya gak begitu mau buat menyimpang jauh dari pakemnya. Jadi paling dari teknik yang udah ada saya eksplorasi sedikit dengan touch style yang jadi ciri khas saya aja.

Uncluster: Punya kenginan dan misi tersendiri gak dengan gaya bermusik Akang selama ini?
Agus: Sampai sejauh ini yang jelas saya ingin terus belajar memperkaya teknik bermain banjo, bisa tetap eksis di musik country, memainkan banjo tidak melenceng dari jalurnya, dan mengajarkan apa yang saya kuasai pada yang benar-benar mau mempelajarinya. Kalau untuk kepentingan komersil sich jelas ada juga, tapi saya sesuaikan dengan kapasitas dan secara professional aja. Saya Bukan nggak mau punya cita-cita tinggi, tapi lihat realita yang ada aja. Pengikut dan pasar untuk bluegrass kan nggak begitu banyak, jadi ya saya jalan standar-standar aja, daripada tinggi-tingi terus nggak kesampaian kan bahaya.

Eksistensi Agus sebagai pemain banjo muncul bersama By Pass, band country pertamanya di tahun 80an. Dia juga sempat tergabung dan menjadi additional di hampir semua band country Bandung seperti Hillybilly, El Vondo, Poker, Bronco, Rodeo, LPC, Ditto Ditty, Laken, Ladam, The Saddle, Nahama, Aliansi dan Joe Arkansas. Bahkan Tantowi Yahya sempat melibatkan Agus untuk mengemas musik yang dibawakannya, termasuk untuk penampilan Tantowi dalam festival musik country di Nashville. Terakhir, sentuhan banjo Agus menjadi bagian arransement lagu “Kawan” ciptaan Presiden Yudhoyono.

Dari pengalamannya di musik selama ini, Agus berpendapat kalau pada intinya sisi terpenting dari seorang musisi adalah mau menunjukan jati dirinya dan konsisten menjalaninya dengan totalitas.


Dari: Uncluster


Album From Jadul until ayeuna

HeyGress


















Moment yang tak mungkin terulang, Jam Session, Egi, Goem, Iwan Lasso, Kiki Maria, Deddy Stanzah, Handi Bolon, Pepeng dll.....












Babadotan 1981, Egi, Matt, Jeffri












Jack Daniels 1981. Hari Pochang, Kakang Adrian, Sulis, Niki Ukur,







BABADOTAN, Matt, AbahGoem2, Iwan Fals, Egi 1982







KALIGATA, Matt, Bernice, Egi, 1986














LASSO, Ada Rike Barnie, Gerhard Gantole, Iwan Lasso, Pow Kakek, Oke Yudha, Rike Lasso (photos), Tahun sekitar awal 1980....








Ary Juliant

Rollin My Sweet Babys Arms

New Grass Revival

Minggu, 19 Juli 2009

Komen dari Sahabat








Abah Donny :Aku nunggu yang beginian neh....ntar deh diberesin dulu karyanya..klo dah rapih ntar kontak kang egi...nuhun nyak sok ah..asakeun heula konsepna...pokonya mah disokong kang..!!!

Yudishtira Ardha : Good idea .. !!! semoga terwujud, Amiin.Support Gi.

Nanang Muttaqien : Abdee ngadukung pinuh kang !

Johny Rodith : insyaallah niat luhur menghasilkan suatu yang luhur pula, insyaallah kl jodoh ingin ikut juga euy ...nuhun juragan Egi ..

Hanche Presley: Suatu kehormatan bagi saya apabila diijinkan tuk ikut serta.

Rike Barnie :Support Man...!!

Rull Darwis :Mari atuh uwak... nanti kita janjian ketemu ( he he janggal ya bahasa sunda nya - maklum orang padang :)

Hari Pochang :siaap dukung....tengkyu

Pinky Warrow
:
I AGREE WITH HANCHE....COUNTRY MUSIC LIVES FOREVER!!! Congratz!

Otje F Tekol
: sip lahhhhhhh

Angka Budiman :tos asak.....kantun sumbangan master lagu2 na ti tiap2 brup...mangga diantos......bari rada lalieur da dito ge masih harus nge-take heula,,,,heu.heu.heu.....