Sabtu, 28 Agustus 2010

Rabu, 25 Agustus 2010

Countrykuring dua



Beberapa nama sudah konfirmasi untuk bergabung....bagaimana dengan anda?
Segera daftarkan nama anda atau group anda, November 2010 batas akhir...

Selasa, 24 Agustus 2010

The Simple Way of Nationalism



Kolaborasi Nasionalisme Musisi Balada Bandung: The Simple Way of Nationalism

Nasionalisme, sebuah kata yang begitu gampang dituliskan, sering diperdengarkan, ringan diucapkan. Tapi seberapa mudahkah untuk menjiwainya? Terlebih lagi untuk mewujudkannya dalam perilaku sesuai maknanya: nasionalisme. Beberapa waktu lalu Indonesia genap berusia 65 tahun, namun segelintir orang justru semakin prihatin karena fenomena nasionalisme yang dilihat semakin buram, beberapa orang lainnya mengumbar nasionalisme dengan arogansi dan kebanggaan dengan cara-cara yang membuat miris. Dan sebagian orang lagi menempatkan nasionalisme sebagai bagian hanya bagi yang berintelektual atas, karena bagi mereka ada yang lebih harus diprioritaskan daripada kata nasionalisme.

Setiap orang memang punya caranya masing-masing untuk menunjukan rasa nasionalismenya, dan beberapa musisi balada di Bandung lebih memilih menunjukan rasa itu lewat ide dan cara yang sederhana namun diharapkan dapat menimbulkan efek yang begitu besar untuk membangunkan kesadaran, berprilaku positif dan pemahaman dalam menjiwai nasionalisme.

Bertempat di Gedung Indonesia Menggugat, pada Minggu (22/8) malam, dalam sebuah forum diskusi kecil, musisi balada Ferry Curtis melontarkan ajakan untuk membuat album yang berisi lagu-lagu balada kolaborasi bertemakan nasionalisme kepada musisi-musisi yang hadir yaitu Ganjar Noor, Egi Fedly, Ary Tretura dan Mukti Mukti, serta didukung oleh Ary Juliyant. Ide dan ajakan ini selain sebagai bentuk nasionalisme dari musisi balada juga merupakan cara mengobati keprihatinan terhadap nasionalisme yang semakin dirasa asing bagi kebanyakan orang saat ini terutama oleh generasi muda.

Lewat lagu-lagu pada album tersebut kita berharap dapat memberikan pengaruh positif tentang nasionalisme, khususnya kepada generasi muda” ujar Ferry Curtis di salah satu sesi diskusi. Lebih lanjut Ferry juga mengungkapkan jika untuk mencapai tujuan seperti itu sebenarnya bisa dengan mudah dilakukan oleh pihak industri musik, namun sejauh ini industri musik di Indonesia dirasa masih fokus pada lagu-lagu seperti apa yang bisa dijual bukan kepada bagaimana pengaruh dan tujuan dari lagu-lagunya.

Album yang nantinya diproduksi secara independent tersebut juga memang merupakan refleksi kejenuhan musisi-musisi balada Bandung terhadap pengaruh tema lagu-lagu yang kini banyak digandrungi. Beberapa lagu yang rencananya akan dikemas dalam album kolaborasi tersebut antara lain Indonesia Mencintai (Mukti Mukti), Kemerdekaan (Ganjar Noor), Derap Indonesia, Menggapai Matahari, Perempuan Perkasa /Indonesia Gerimis (Ferry Curtis) serta beberapa lagu lainnya.

Di saat yang sama, Mukti Mukti juga mengungkapkan jika yang lebih ditekankan di sini adalah bagaimana menanamkan dan menyoroti pengaruh nasionalisme dimulai dari orang-orang dan lingkungan terdekat dengan cara mengemas lagu-lagu yang isinya sederhana dan tidak terkesan rumit karena istilah tema nasionalisme, agar nantinya juga bisa ringan diperdengarkan oleh siapa saja dan tujuan yang diharapkan bisa lebih mudah dicapai. (wai)