Rabu, 23 Desember 2009

CountryKuring Report

Dear Cowboys......

Alhamdulilah sampai hari ini sudah 11 Master karya sampe ke meja Team...
Mereka adalah :


Ato Baramaen -Dont Care at All
Yuki & G Brut - Macet lagi
Sapto Adjie 'Jackson' - Regret
Pow Cobra & Amoeng Gaia - Anjing dan Kucing
Dama Gaok - Nuansa
Karina Parashati - Menggapaimu
Egi Fedly & The Good Fellas - Prahara Aceh
Sonnie Beatles, Joe Arkansas & Krisna Blues Power - Rockabilly Joe & Siberian Husky
Rull Darwis & The Undercover - No One
Laken - Pohon Tua
Ary Juliant - Pantai Padang Bay

Masih dalam Proses Mixing

The Daltons
Hanche Presley
Qisie
Ary Tretura
Rita Rubi Hartland
Ditto Ditti
Romzy Alketerie
Hendry Harmony

semua diharapkan menyerahkan Master Final Mixing nya sebelum ahir tahun 2009.....
dan pada Awal Januari 2010, InsyaAllah Album Kompilasi Countrykuring akan dirilis.....

Terima Kasih Cowboys...mari sama sama berjuang untuk Musik Country Indonesia...yeeeehaaaw

Sabtu, 19 Desember 2009

Amoeng Gaia kolaborasi dengan Pow Cobra

Ternyata Amoeng Gaia secara diam diam berkolaborasi dengan Pow Cobra....membawakan sebuah lagu unruk Album Kompilasi Countrykuring.....weleh weleh...edun euy

Jumat, 18 Desember 2009

Yang baru dalam Kompilasi Countrykuring

Adjie Jackson hari ini menyetor lagu ke kelinci.....














Laken sudah merampungkan' The Old Tree' nya'.....













Sonnie Beatles
Ini dia Sonnie Beatles, yang berjibaku menyelesaikan lagu Rockabilly Joe, didukung Krisna Timebomb Blues.....
















Dama Gaok
Lagu Nuansa dari Dama Gaok.....



Selain tuntasnya Recording Laken dan Adjie Jackson, Keikut sertaan Sonnie Beatles dan Dama Gaok tentunya membuat Album kompilasi Countrykuring semakin menjanjikan, yeeehaaaw......

Rabu, 09 Desember 2009

Rabu, 02 Desember 2009

Senin, 23 November 2009

Kompilasi Country Kuring Release Soon


[Uncluster/Country]---Berawal dari sebuah ide Egi Fedly untuk membuat sebuah album kompilasi berisikan musik country di dalamnya, ide yang sebenarnya sudah lama ada, hanya saja belum teralisasikan. Ide ini muncul bukan tanpa alasan pasalnya Egi merasa termotivasi oleh kecintaanya terhadap musik country bersama pandangannya mengenai dunia rekaman dewasa ini, yang menurutnya musik country adalah minoritas yang terus tersisih oleh trend, dan yang paling buruk adalah untuk AMI Awards sendiri kategori untuk musik country dihilangkan karena memang tak ada karya country untuk diangkat.
“Berdasarkan itu saya sangat berkeinginan untuk membuat kompilasi ini,” ujarnya dengan keyakinanya mengenai pergerakan musik country di Kota Bandung yang menurutnya sangat potensial.Hingga saat ini dalam perkembanganya Kompilasi Country Kuring telah mencapai 70% menuju rampung, dengan beberapa nama yang sudah tergabung diantaranya, Ary Juliyant, Rull & The Undercovers, Egi & The Good Fellas, Karina Parashati, Laken, Adjie Jackson, The Daltons, Ato Baramaen, dan Yuki Yuwono. Selain nama-nama band dan musisi di atas, sebenarnya ada empat orang yang berada dibalik pembuatan album kompilasi ini. Di samping Egi Fedly sendiri yang berperan sebagai ketua koordinator, proses ini dibantu juga oleh Tatang (Radio Mara) sebagai koordinator promo sekaligus penasehat, dan Bubung sebagai koordinator artis, yang keduanya berperan juga sebagai penghubung terhadap komunitas, serta Windi yang berperan sebagai koordinator umum.Sementara ketika disinggung masalah pendistribusian Egi menjelaskan beberapa alternatif sudah terpikirkan olehnya, hanya saja saat ini perjalanan kompilasi ini masih dalam tahapan menuju perampungan dulu.
"Mungkin setelah itu baru akan dipikirkan pendistribusian sekaligus launching dan promo," tegasnya.Album kompilasi ini mungkin akan memberikan pilihan dan warna lain terhadap penikmat musik di Indonesia selain memperkenalkan musik country sendiri yang pada kenyataanya sekarang sudah berkembang begitu luas, dan ketika ditanya mengenai harapannya untuk album ini, Egi kembali menegaskan bahwa harapannya adalah kelak kompilasi ini akan terus berlanjut hingga ke tahap nasional. (teks:eka/foto:windi)
var addthis_pub="uncluster";

Dummy disain cover




Sabtu, 31 Oktober 2009

Talk Show





Kamis, 29 Oktober 2009


Koordinator Project Album Kompilasi Country Kuring, Egi Fedly, Wakil Koordinator Bubung dan Si 'bola Bekel' Windi diundang oleh Duo pengasuh acara musik Country di Radio Mara Bandung, Kang Tatang dan Kang Haris dalam acara TalkShow di Radio Mara Bandung, pada hari kamis 29 Oktober.
Talk Show diawali oleh Kang tatang, yang melontarkan pertanyaan Berkaitan dengan Konsep Album Kompilasi CountryKuring. Yang dijawab oleh Egi, bahwa konsep CountryKuring adalah mengacu kepada Semangat berkarya secara bersama dari para pemusik Country indonesia pada umumnya dan Bandung khususnya.

Egi juga mengatakan bahwa konsep Album indie dipilih sebagai bentuk kemandirian para pemusik dalam berkarya, hingga para pemusik Country bisa berkarya secara bebas....

Kang Haris melontarkan pertanyaan tentang respon dari para pemusik Bandung Khususnya, yang dijawab oleh kang Bubung, bahwa sebagian besar Pemusik Bandung menyambut dengan antusias, ada beberapa pihak yang diharapkan terlibat karena dinilai memiliki eksistensi, namun hingga saat ini masih belum mengirimkan karyanya untuk diikutsertakan dalam proyek yang dijalankan secara swadaya ini, dikarenakan beberapa hal, ada group yang tidak bisa berpartisipasi karena sedang berkonsentrasi menggarap album mereka, atau ada juga yang tidak bisa berpartisipasi dalam proyek pertama ini, dikarenakan kesibukan dan aktifitas rutin personil dalam Group nya, ada juga indikasi satu dua pihak yang masih bersikap menunggu, mungkin ingin melihat keseriuasan kerja koordinator dalam melaksanakan proyek pertama ini.....

Pertanyaan Kang Tatang tentang jumlah peserta yang sudah berpartisipasi, Dijawab oleh Egi, bahwa saat ini sudah ada 8 peserta yang terdiri dari peserta dari Jakarta dan Bandung yang sudah mengirimkan karya nya, sementara itu ada 7 peserta baik perorangan maupun group, yang masih dalam tahap proses mixing....Sementara itu, Windi menjawab pertanyaan Kang Haris, yang melontarkan pertanyaan seandainya ada peserta yang ingin berpartisipasi bagaimana caranya....? Windi menjawab untuk Bandung, bisa menghubungi Windi di alamat jl Kelinci 2, buahbatu bandung hingga ahir november 2009. Waktu batas akhir memang bergeser, dari Oktober 2009 menjadi November 2009, karena Koordinator ingin memberi kesempatan beberapa Peserta yang sedang dalam proses Mixing, selain masih memberi kesempatan kepada mereka yang baru mengetahui keberadaan proyek ini dan berminat mengirimkan karyanya....Koordinator juga memberikan kesempatan kepada pihak yang berminat menjadi sponsor dalam proyek album kompilasi country kuring ini....

Sabtu, 03 Oktober 2009

Robert Plant & Alison Krauss

Jumat, 02 Oktober 2009

30 Oktober....


Ya 30 Oktober batas akhir penyerahan Karya....tonk he love!

Rabu, 30 September 2009

Irish banjo

Selasa, 29 September 2009

Bluegrass, Country & Folk at Bluegrass Cafe


[uncluster/Bandung]----Menyusul acara malam sebelumnya, di Bluegrass Cafe Jalan Purnawarman No.8 Bandung, pada Sabtu (26/09) malam lalu komunitas country Bandung kembali berkumpul. Diawali bluegrass perform oleh Agus Banjo, Bubung, Goemgoem, Tyo, Hendra dan Ade Muir sampai berlanjut ke jam session western & folk dibarengi Iwan Dukun, Adjie Jackson, Charis, Donny dan Iwan Bungsu. Acara nge-jam ini berlangsung sampai pukul 03.00 WIB.

Jumat, 25 September 2009

Halal Bihalal Komunitas Country Bandung















Secara ga di rencanakan, terjadi Halal Bihalal Komunitas Country Bandung di Cafe Rumah Nenek 25 September 2009, karena mendadak gak semua terkabari...tau terkabari tapi tak hadir....anyway inilah sekilas suasananya....selain Daltons sebagai tuan rumah, hadir Kang Nizar, kang Denny Basky, Kang Agus Hikmat, kang Bubung, kang Tyo, Abah Goemgoem,Kang yuki, kang Tatang, Cep AdjieJackson, Cep egi, sementara Kang Budi Bass sedang bareuh gara gara asam urat....seueur teuing kacang garing....sayang gak semua bisa terdokumentasi karena batere camera habis.....

Rabu, 23 September 2009

Sabtu, 19 September 2009


Untuk semua Cowboy n Cowgirl yang merayakannya : Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin, 1 Syawal 1430 H

Kamis, 17 September 2009

Selasa, 15 September 2009

Baby Astheria: “Country Perjuangan..”

Baby Astheria adalah penyanyi muda berbakat yang mengambil country sebagai nafas dalam kehidupan bermusiknya. Kenal, suka, dan langsung mencintai country membuat Baby terus berjuang agar musik country bisa diterima dan sejajar dengan genre pop, rock, dan R&B. Meski albumnya belum kunjung dirilis, Baby tetap semangat membawa country ke manapun langkahnya berpijak. Ini dia petikan wawancara Blahbloh dengan mojang Bandung yang lahir pada 24 Januari 1983 ini.

Apa kabar? Senang bisa kenal sama Baby..

Baik, senang juga bisa ngobrol sama Blahbloh dan berbagi..

Dari kapan kamu mulai terjun ke nyanyi?

Kalo nyanyi sih dari kecil. Tapi untuk serius dan mulai profesional sebagai penyanyi sejak SMA, usia 16 tahun-an lah.

Saat itu sudah mulai nyanyi country?

Oh belum. Awalnya saya membentuk band cewek, namanya Eleven O’C Female Band. Dari situ saya belajar banyak genre musik mulai dari blues, rock, country, latin, sampai klasik. Nah itulah awal saya jatuh cinta sama country. Sekitar tahun 2000-an lah.

Apa yang buat Baby jatuh cinta sama country?

Pertama umumnya orang bilang kalau tak kenal maka tak sayang. Dan dari kenal kita bisa jadi suka, dari suka terus sayang, lalu jadi cinta. Dari awal saya dengar musik country tuh simpel, liriknya dalam, dan ceritanya dekat dengan alam, nature, terus country itu juga jujur. Tapi yamg pasti karena simpelnya. Simpelnya itu bukan berarti gampang dinyanyikan. Di balik kesederhanaanya itu ada sesuatu yang besar yang saya rasakan. Itu yang bikin saya suka.

Wah dalem banget ya filosofinya..

Ha ha ha ha ha…

Tapi, di Indonesia musik country ‘kan kurang banyak peminatnya. Sekalinya ada kebanyakan orangtua. Gimana tuh?

Di Indonesia country memang belum cukup popular. Dalam artian nggak banyak yang tahu kalau country itu ternyata banyak jenisnya. Dan nggak cuma disukai sama orangtua saja, tapi anak muda juga. Di Amerika sana, kemasannya sudah keren banget. Dicampur sama rock, R&B, pop, malah sampai disco. Dan balik lagi pada prinsip kalau tak kenal maka tak sayang itu, makanya nggak suka. Dan pada saat kita tahu ada kemugkinan kita suka.

Sebagai penyanyi country ada usaha nggak buat memperkenalkan country di sini?

Ada banget, dan perjuangannya ternyata nggak gampang.

Karena stigma yang bilang country itu musiknya orangtua?

Betul banget. Padahal nggak kayak gitu, seperti yang saya jelasin tadi. Dan karena sudah tahu beberapa jenis country, saya berusaha memperkenalkan jenis-jenisnya itu.

Caranya?

Dengan membuat karya lagu country. Juga acara-acara musik di teve-teve. Saya pernah sama mas Tantowy [Yahya-red] bikin acara country di Metro TV, TVRI, dan teve lokal Jabar, namaya “Let’s Rock This Country”. Dan ternyata sambutannya cukup meriah. Yang terakhir acaranya masih jalan sampai sekarang.

Musisi country favoritnya siapa?

The Eagles, Shania Twain, Sheryl Crow.

Musik country enaknya didengerin kalau kita lagi ngapain?

Dengerin biasa juga sudah enak, kayak lagu pop aja. Ada beberapa lagu yang enak didengerin sambil perjalanan.

Suka dukanya dalam memperkenalkan lagu country apa?

Dulu waktu masih sama band kami menyanyikan country tradisional, yang konvensional. Di situ ‘ditabrak’. Banyak orang yang nggak setuju. Biasa lah, pro dan kontra. Karena waktu itu kami tampil tanpa atribut country sama sekali. Pakai celana jeans robek dan sepatu kets. Yang kami bawain juga lagu-lagu pop tapi kemasannya country. Karena mereka pikir nyanyi country harus beratribut country full dari atas sampai bawah. Sebenernya nggak harus begitu. Tapi lebih ke musiknya. Tampilannya ‘kan bisa gimana aja.

Berarti udah punya album atau lagu country dong..

Album sudah sign kontrak sama Sony. Singel juga sudah keluar tapi masuk dalam album kompilasinya Dewiq yang The Hits Maker, judulnya “Happy Ending” lagunya diciptain Dewiq, aransemennya country. Belum dipromosiin, tapi saya nggak mau berharap ke major label, jadi jalan sendiri saja. Mungkin major belum terlalu percaya sama country.

Terus albumnya gimana?

Sebenernya album sudah siap, tapi belum tahu keluarnya kapan. Di album itu ada 11 lagu. Delapan lagu ciptaan saya, dua dari Dewiq, satu lagi dari musisi lain. Jadi mungkin ke indie saja kali.

Wah berjuang sendiri lagi dong..

Ya nggak apa-apa. Sekarang saya sama manajemen berpikir untuk bangun kaki sendiri. Jalan dengan apa yang kami punya. Apalagi kerjasama sama major udah selesai. Lagi cari kemasan yang fleksibel dan lebih bisa diterima.

Kalau Baby lagi manggung selalu bawain lagu country?

Musiknya iya. Tapi kalau lagu nggak harus country. Seperti lagu Letto, “Ruang Rindu”, yang nge-pop banget, saya aransemen dengn sedikit country. Saya juga pernah bikin lagu “Radja”-nya /rif jadi country. Dan saya berhasil bikin Audy membawakan lagu country. Audy bilang, ‘Gila banget!’. Dia senang sekali. Dan ternyata orang-orang juga antusias nerimanya.

Wah keren banget tuh.. Susah nggak aransemen ulang kaya gitu?

Nggak mudah, tapi bisa kok. Pertama kita harus punya pengetahuan country tuh seperti apa. Lagu kan nggak bisa seenaknya dirombak, bisa jadi nggak enak. Di situ saya perlu pasukan untuk melakukanya, di samping pengetahuan saya. Dengan didukung partner kerja yang cocok, semua pasti jalan. Makanya sekarang saya lagi bentuk pasukan supaya orang bisa lihat kalau country ada yang seperti ini. Pasukannya masih rahasia.

Kalau boleh berandai-andai, maunya country nanti seperti apa di Indonesia?

Bisa diterima tanpa ada lagi batasan. Saya yakin nanti country akan bisa diterima. Karena sekarang menurut saya musik kita lagi stagnan, itu-itu saja. Hingga satu titik nanti orang akan jenuh. Bukan jenuh karena musiknya yang nggak bagus, tapi ingin mencari sesuatu yang berbeda. Nah, di situ mungkin akan muncul musik seperti country, blues, dan lainnya. Tapi usaha memperkenalkannya harus mulai dari sekarang.

Ada lagi?

Kalau karya sudah jelas. Tapi di luar itu saya ingin ke industrinya juga. Jadi saya tidak cuma mengeluarkan karya tapi juga mengeluarkan talent-talent. Nggak harus country, tapi lebih baik kalau bisa country. Atau paling tidak menularkan. Minimal cara berpikir dan musiknya ke talent-talent baru.

Iya deh, semoga semuanya berjalan sesuai keinginan Baby. Terus berjuang ya..

Pastinya, dan nggak akan pernah berhenti.. ●

[teks: Fai Alrasyid ][foto: Aditya Oktavirmana]

Sumber www.Blahboh.com