Bumi Sangkuriang Country and Ballad Community bersama Hotspot Art Production bekerjasama dengan Bumi Sangkuriang dan Melinda Hospital, kembali menggelar pagelaran rutinnya pada Rabu malam lalu (8/11). Konser yang bertajuk Balada Hijau ini menjadi persembahan ketiga dari Bumi Sangkuriang Country and Ballad Community setelah sebelumnya menggelar Balada untuk Wawan Juanda serta Balada untuk Bencana pada bulan Oktober dan November lalu.


“Kerinduan akan keharmonisan alam, itulah yang menjadi benang merah di konser kali ini. Bertajuk Balada Hijau karena memang warna hijau dikenal sebagai simbol dari keharmonisan alam itu sendiri” tegas Egi Fedly selaku koordinator acara sekaligus koordinator Bumi Sangkuriang Country and Ballad Community.

“Alam itu harus seimbang, dan keseimbangan alam sebenarnya bergantung pada moral manusia bagaimana dia memperlakukan alam dan dirinya sendiri” ujar Mukti Mukti.
Ganjar Noor kemudian mengungkapkan penegasan cintanya terhadap alam lewat lagu Cinta Bagiku. Pada lagunya, cinta bagi Ganjar bukan hanya tentang cinta terhadap manusia saja, tapi juga kecintaan terhadap alam.
Sorasada yang kemudian mencoba tampil menjadi kelompok yang menghadirkan estetika musik etnik dan modern dengan perpaduan lirik sunda yang syarat makna. Diantaranya lagu Pasundan Kiwari yang menceritakan keadaan tanah pasundan yang kini juga mulai rusak, serta lagu Pikukuh Darma Siksa yang menceritakan perlunya setiap orang berprilaku baik agar mendapatkan kondisi dunia atau alam yang juga baik.
Dengan sentuhan warna musik country ballad, Sunek yang juga berkolaborasi dengan Ary Juliyant tampil menyampaikan beberapa pesan beragam lewat beberapa karyanya. Pegunungan Utara menceritakan pentingnya menjaga kelestarian pegunungan utara yang menjadi pundi-pundi hawa kota Bandung. Lagu Ingatlah yang mengungkapkan keprihatinan terhadap berbagai bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia, serta Tingali Tah, lagu milik Ary Juliyat, yang menyampaikan teguran dan ajakan kepada pihak-pihak lembaga yang mengurus kelestarian alam.
Penampilan Ully Hary Rusady bersama Kelompok Nyanyian Alam yang begitu dinanti-nanti semakin menjadi alasan kuat untuk menghiraukan hujan malam itu. Beberapa lagu tentang alam seperti Hutan Rumah Kita, Mahabarata, Balada Anak Nelayan dan Padamu yang Jauh Disana disajikan dengan karakter vocal dan lirik khas Ully Rusady yang dibalut dengan sentuhan warna musik balada etnik dari Kelompok Nyanyian Alam benar-benar dinikmati semua audience yang hadir malam itu.
Bagi Ully Rusadi dan Kelompok Nyanyian Alam, kesempatannya turut tampil di pagelaran Balada Hijau adalah pelampiasan rasa rindu setelah cukup lama waktunya dihabiskan dengan kesibukan sebagai aktivis lingkungan hidup dan koordinator posko relawan Merah Putih.
“Jujur, saya senang sekali bisa tampil dan berkumpul lagi seperti malam ini. Bisa dibilang acara ini menjadi pelampiasan rindu saya setelah beberapa waktu ini saya difokuskan dengan kegiatan-kegiatan untuk pelestarian alam dan penanggulangan korban bencana” ujar Ully disela-sela penampilannya.
Bukan hanya pesan-pesan yang disampaikan lewat karya-karyanya saja, malam itu juga Ully mengajak semua yang hadir untuk menyisihkan dana bagi para korban bencana alam. Pengumpulan dana dilakukan lewat kencleng yang disebar dan pelelangan lukisan berjudul Rindu karya E.S Edos. Jumlah dana yang terkumpul adalah sebesar 1.686.000 rupiah dan langsung disalurkan melalui posko Merah Putih.
Sebuah penampilan istimewa juga dihadirkan lewat kolaborasi pertama antara Ully Rusady, Ary Juliyant, Mukti Mukti dan Egi Fedly. Lagu Hutan Rumah Kita milik Ully Rusady menjadi pembuka kolaborasi mereka, setelahnya dibawakan juga lagu Sangara (Hutan Kita Telah Habis ) milik Mukti Mukti, serta lagu Survival dari Ary Juliyant. Sementara lagu Musim Tanam yang pernah mengantarkan Ully bersama Kelompok Nyanyian Alam mendapatkan perhargaan di ajang World Oriental Music Festival (WOMF)di Sarajevo pada September 2005 lalu, menjadi penutup kolaborasi acara dan konser malam itu.(wai)
Photo : Esti Siti Amanah Gandana, Galeri Maya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar