



Sebagai penampil berikutnya, Tjermin yang mengenalkan diri sebagi pengusung aliran balada progr
esif juga membawakan dua lagu karya mereka, Merah DarahKu dan Kabari Aku. Berbeda dengan penampilan-penampilan sebelumnya, di konser amal malam itu Tjermin tampil dengan sentuhan aransemen sederhana lewat perpaduan suling sunda, gitar elektrik yang dipetik dan dimainkan dengan bow (alat penggesek biola).

Band yang tampil berikutnya adalah C’kroh, sebuah band country &ballad yang belum lama dibentuk dan dimotori Egi Fedly ini membawakan lagu Prahara Aceh, sebuah kejutan kemudian dihad
irkan lewat kolaborasi bersama Mukti Mukti yang juga menjadi MC di acara tersebut. C’kroh tampil membawakan Doa untuk Indonesia
, salah satu lagu milik Mukti Mukti yang malam itu sengaja diaransemen dengan warna musik reg
gae.





“Pagelaran musik semacam ini memang menjadi jadwal rutin Bumi Sangkuriang Country and Ballad Community setiap bulan. Sesuai namanya salah satu misi kita adalah mengajak teman-teman dari komunitas country dan balada untuk menjadikan ini sebagai ruang apresiasi karya dan membaurnya komunitas country dan balada, khusususnya di Bandung. Kebetulan di acara bulan ini kita membawa tema social event Balada untuk Bencana” ujar Egi Fedly sebagai koordinator acara sekaligus koordinator Bumi Sangkuriang Country and Ballad Community.
Lebih lanjut Egi juga memaparkan bahwa kegiatan Bumi Sangkuriang Country and Ballad Community ini setiap bulannya akan terus menghadirkan tema dan warna-warna berbeda yang diharapkan bisa diisi oleh musisi-musisi balada dan country. Kegiatan rutin ini juga digambarkan Egi sebagai media keprihatinan terhadap industri musik Indonesia yang sedang “sakit” dan nyaris tak memberi tempat untuk musik yang memang isinya menawarkan suatu cara pandang yang berbeda baik dari segi lirik dan musik seperti musik balada dan country.
Acara ini juga bisa disebut sebagai moment pertama yang menggabungkan musisi balada dan country di Bandung dalam satu ruang apresiasi. Hadirnya The Daltons Band bersama Mukti Mukti, Ferry Curtis, Egi Fedly, dan Tjermin dalam satu moment memamg cukup menjadi catatan yang menarik. Tentunya moment seperti ini diharapkan bisa berulang dan terus berlanjut, bukan hanya lewat ruang yang disediakan oleh Country and Ballad Community tapi juga lewat ruang apresiasi dan acara lainnya
Dari acara yang berlangsung dari pukul 20.00-23.00 WIB tersebut berhasil terkumpul dana sebesar 5.549. 400 rupiah yang didapat dari kencleng yang diedarkan kepada seluruh audience, serta sumbangan langsung dari Poltekes Angkatan Udara. Dana yang terkumpul ini kemudian akan disalurkan melalui SoKa (Sokong Kawan), sebuah forum sosial yang sengaja dibentuk oleh musisi balada di Bandung. Sebelumnya juga SoKa telah menggalang dana lewat beberapa acara dengan menjual CD kompilasi balada, lelang ilustrasi pusisi, lukisan dan buku. (wai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar